Gangguan kesuburan pada pria biasanya permasalahannya tentang kualitas sperma yang kurang gesit dan banyaknya sperma karena hal tersebut mempengaruhi pembuahan yang terjadi pada saat sperma masuk kedalam rahim, masalah sperma, bisa dibedakan menjadi gangguan sebelum testis (pretesticular), gangguan pada testis (testicular), dan gangguan setelah testis (posttesticular). Penyebab semua jenis gangguan itu bisa karena genetika (bawaan lahir)
Gangguan sebelum testis (pretesticular). Penyebab genetik, misalnya gangguan hormonal. Penyebab didapat, misalnya terkena radiasi.
Gangguan pada testis (testicular). Penyebab genetik, misalnya kelainan kromosom. Penyebab didapat, misalnya trauma atau terpukul.
Gangguan setelah testis (post testicular). Penyebab genetik, misalnya tidak terbentuknya saluran sperma. Penyebab didapat, misalnya infeksi penyakit menular seksual (PMS) atau penyakit tuberkulosis (TB).
Yang penting, jika dinyatakan ada gangguan kesuburan, maka harus dicari penyebabnya. Jika sudah diketahui penyebabnya, maka hal pertama yang dilakukan dokter adalah memperbaiki fungsi testis dengan pemberian obat-obatan. Misalnya, jika ada infeksi, maka infeksinya diobati sampai tuntas, atau jika ada gangguan hormonal, maka hormon yang kurang ditambah jumlahnya.
Jika upaya itu berhasil atau testis dapat memproduksi sperma, maka dipertimbangkan lagi tindakan selanjutnya, yakni:
Jika sperma yang dihasilkan testis jumlahnya normal, maka bisa dilakukan pembuahan alami atau spontan.
Jika jumlah sperma sedikit di bawah normal, maka mungkin dilakukan pembuahan atau inseminasi buatan.
Jika jumlah sperma jauh di bawah normal, maka akan dipertimbangkan program bayi tabung. Dengan kata lain, program bayi tabung adalah pilihan terakhir bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.
Demikian pembahasannya bicara soal gangguan kesuburan pada priasemoga bermanfaat manambah pengetahuan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar