Kamis, 28 November 2013

Umur Bisa Mempengaruhi Kesuburan Wanita






Kesuburan wanita di pengaruhi oleh umur sang wanita jadi semakin tua usia wanita maka tingkat kesuburannya akan berkurang walau tak ada tanda tanda khusus bahwa kesuburan seorang wanita telah berkurang pada usia 30 tahun keatas tentunya kesuburan seorang wanita akan berkurang kemungkinan bahwa seorang wanita akan hamil pada usia 30 tahun adalah 20 % dan kesempatan hamil akan berkurang sampai 5 % per bulan ketika wanita memasuki usia 40 tahun.

Hubungan antara umur dan kesuburan terbukti karena wanita yang lebih tua lebih mungkin menderita masalah biologis. Seiring pertambahan usia, tubuh Anda menghasilkan sel telur yang lebih rendah dan kualitasnya tidak akan sama seperti yang Anda hasilkan ketika masih muda. ketika Anda mencapai usia 30, jumlah dan kualitas sel telur mulai menurun dan ini berlangsung sampai Anda menopause. Selain itu, siklus menstruasi Anda juga cenderung menjadi tidak teratur seiring penuaan yang Anda alami. Kromosom sel telur Anda juga mengembangkan kelainan seiring bertambahnya usia. Hal ini bukan hanya menyebabkan kesempatan Anda untuk hamil berkurang, namun juga berisiko yang tinggi terhadap keguguran. Sebenarnya, setengah dari semua kasus keguguran terjadi karena kromosom abnormal dari sel telur, meskipun penuaan juga bertanggung jawab untuk keguguran.

Yang perlu anda ketahui bahwa resiko keguguran juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita di bawah usia 30 tahun memiliki peluang 5 persen mengalami keguguran. Ketika Anda berusia 35-39 tahun risiko keguguran akan meningkatkan sampai 16 %. Jika Anda berusia 44-46 tahun, risiko keguguran naik menjadi 60 % jadi jangan tunda pernikahan ketika umur wanita sudah mencapai 20-30 tahun karena masa tersebut adalah masa yang cukup baik untuk memiliki seorang anak. Demikian pembahasannya semoga bermanfaat untuk pengetahuan anda.

Cara Mengetahui Kesuburan Wanita




Soal kesuburan adalah rahasia yang sulit untuk di tafsir pastinya kedua belah pihak perlu melakukan pemeriksaan dokter, tapi untuk mengetahui kesuburan wanita ada caranya simak tips berikut:

  • Pemeriksaan fisik, untuk mengetahui bentuk anatomi organ-organ reproduksi wanita dengan cara perabaan. Misalnya, payudara, kelenjar tiroid pada leher, serta pemeriksaan fisik vagina untuk mengetahui organ tersebut dapat berfungsi dengan baik sehingga proses pembuahan dapat terjadi.
  • Pemeriksaan USG, untuk mengetahui kondisi rahim, saluran telur, indung telur. Biasanya lewat USG vaginal untuk mengetahui gambaran rongga panggul. Bila dibutuhkan, pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan USG yang lebih teliti sesuai kebutuhan. Misalnya, ketika ditemukan adanya kista pada indung telur yang mengganggu fungsi indung telur dan menyebabkan ketidaksuburan pada wanita.
  • Pemeriksaan HSG (Hysterosalpingogram), untuk mengetahui kondisi rahim serta tuba Falopi. Caranya, dengan menyuntikkan cairan tertentu yang kemudian ditelusuri dengan menggunakan sinar-X. Adanya sumbatan pada tuba Falopi dapat diketahui dengan pemeriksaan ini. Misalnya, ada sumbatan akibat kista, polip endometrium, dan tumor fibroid.
  • ·  Pemeriksaan hysteroscopy dan laparosocopy, untuk mengetahui adanya endometriosis, polip, fibroid, jaringan parut panggul, dan penyumbatan pada ujung tuba Falopi. Caranya, dengan menggunakan tabung panjang yang dimasukkan ke dalam vagina melalui leher rahim hingga mencapai rahim. Pada pemeriksaan laparoscopy sebuah teropong kamera akan dimasukkan ke dalam rongga perut melalui beberapa luka sayatan kecil di perut sebesar 5mm. Adanya sebuah sumber cahaya serta kamera pada ujung tabung tersebut memungkinkan dokter melakukan pemeriksaan terhadap seluruh rongga panggul.
  • Pemeriksaan khusus, dilakukan pada wanita yang dicurigai menderita sindroma antifosfolipida, yang biasanya ditandai dengan terjadinya keguguran berulang. Pada mereka akan dilakukan pemeriksaan anticardiolipin IgG dan IgM, anti-beta 2 glikoprotein, dan lupus antikoagulan.
  • Pemeriksaan darah, dilakukan pada wanita dengan siklus haid yang tidak teratur, untuk menemukan hormon yang “hilang” atau tidak terdapat di dalam darahnya, kurang kadarnya, atau sebaliknya berlebihan. Hormon-hormon yang diperiksa terutama adalah hormon kesuburan FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Lutenizing Hormone), dan estradiol (sejenis hormon estrogen). Selama 22-24 hari dari waktu siklus haid rata-rata, kadar hormon progesterone dapat diukur.


Demikian pembahasannya semoga menambah pengetahuan anda dalam mengetahui tingkat kesuburan wanita dengan cara- cara di atas semoga bermanfaat untuk pengetahuan anda.

Rabu, 27 November 2013

Cara Mengetahui Masa Subur Wanita





Masa kesuburan wanita memang perlu di ketahui dengan pasti karena hal tersebut adalah cara cepat untuk mendapatkan keturunan agar anda dapat melakukan hubungan badan dengan istri anda pada saat yang tepat dan memang sebaiknya melakukannya pada saat selesai masa haid karena pada masa tersebut adalah masa sel telur sudah matang dalam ovarium alias sudah siap dibuahi, berikut ada beberapa tips cara mengatahui masa subur wanita:
  • Siklus haid. biasanya siklus haid berlangsung 28-30 hari atau 22-35 hari. Sel telur berovulasi atau keluar dari indung telur pada pertengahan masa haid, atau sekitar hari ke-14 sampai ke-16 dihitung dari hari pertama haid. Jadi, 3 hari sebelum hari ke-14 dan 3 hari setelah hari ke-16 adalah perkiraan masa subur Anda. Inilah saat yang memungkinkan bagi sel telur untuk dibuahi.
  • Getah lendir leher rahim (serviks). Masa subur dapat diketahui dengan mengamati perubahan kekentalan lendir yang keluar dari vagina. Lakukan pengamatan secara rutin setiap hari. Lendir yang keluar pada masa subur bentuknya terlihat seperti daun pakis, bersifat kenyal, tidak terputus jika dipegang dan ditarik memanjang, serta lengket seperti agar-agar.
  • Suhu tubuh. Pada saat sel-sel telur Anda matang, rahim akan bersiap-siap menerima sel telur yang berhasil dibuahi. Di saat ini, suhu tubuh Anda akan meningkat. Untuk mengetahui rentang masa subur Anda, amati pola kenaikan suhu tubuh. Caranya, lakukan pengukuran suhu di pagi hari, setiap hari pada jam yang sama, selama 3 bulan. Ukurlah suhu tepat saat Anda baru bangun tidur, dan belum beraktivitas apa pun. Catatlah data suhu sehingga membentuk kurva. Suhu di atas kurva normal menunjukkan Anda sedang dalam masa subur.
  • Ultrasonografi (USG). Penentuan masa subur dengan cara ini dilakukan secara serial, selama 3-5 hari, berdasarkan siklus haid Anda. Dari pemantauan ini dapat diketahui kapan sel telur mulai terbentuk di dalam indung telur, kapan sel telur menjadi matang, sampai kapan sel telur dikeluarkan. Cara ini cocok bagi Anda dengan siklus haid yang tidak teratur.
Demikian pembahasannya dalam mengegetahui masa subur wanita semoga bermanfaat untuk anda.

Selasa, 26 November 2013

Beberapa Yang Mempengaruhi Faktor Kesuburan Wanita





Alat reproduksi wanita yang lebih komplex dari pada pria tentunya banyak hal yang dapat mempengaruhi kesuburan wanita jika belum di hadirkan keturunan sebaiknya jangan buru-buru menyalahkan pasangan satu sama lain karena pria & wanita berpotensi menjadi penyebabnya, oleh karena itu jangan tergesa-gesa memeriksakan kesehatan yang memakan biaya banyak ada baiknya anda mengkoreksi diri anda terhadap faktor berikut:

1. Umur
Menurut penelitian, wanita antara usia 20-30 tahun, tingkat kesuburannya lebih tinggi. Namun, di atas umur 35, tingkat kesuburan ini mulai drop. Dan diatas umur 40 tingkat kesuburan wanita menurun tajam.

2. Umur ibu masa menopause
Tingkat kesuburan wanita ternyata berelasi secara genetis, Ibu yang mengalami menopause dini (di bawah usia 45 tahun)? Harus waspada!. Karena Kesuburannya sudah menurun, Wanita yang memiliki ibu dengan menopause normal atau terlambat, lazimnya lebih fertil.

3. Haid Yang Normal
Waktu haid yang baik adalah bila jarak dari hari haid pertama hingga haid pertama berikutnya adalah antara 21-35 hari.

4. Problem Keputihan
Masalah keputihan dapat menjadi problem untuk kesuburan wanita, terutama jika jenis keputihan tersebut terjadi karena infeksi.

5. Waktu haid, produksi darah berkurang
Bila mengalami hal tersebut kemungkinan anda adalah mengidap sindrom ovarium polikistik. akibat dari kondisi tersebut adalah meningkatnya hormon androgen (hormon laki-laki). Gejala lainnya adalah rasa capek yang berlebihan, berat badan naik drastis, dan keinginan ngemil makanan berkadar gula tinggi.

6. Terjadi nyeri menjelang atau waktu haid
Sakit nyeri menjelang atau saat haid merupakan gejala dari penyakit endometriosis, yakni adanya sel endometrium (sel dalam rahim) yang menempel pada tempat yang tidak seharusnya.

7. Kegiatan Merokok
Aktifitas merokok mengganggu sistem vaskularisasi (peredaran darah) dalam tubuh. Padahal, jika jaringan tidak mendapat aliran darah yang cukup, maka semua organ tubuh, termasuk organ reproduksi, jadi tidak sehat. Ujungnya, produktivitas ovulasi akan menurun.

8. Terjadi Obesitas
Jika BMI (body mass index) anda di atas 25, lemak secara otomatis melalui proses esterifikasi (proses otomatis yang mengubah lemak jadi hormon). Sayangnya, hormon yang dihasilkan tersebut justru mengganggu keseimbangan hormon yang ada di dalam tubuh. Yang Sebenarnya, untuk proses pengeluaran sel telur syaratnya adalah hormon harus dalam kondisi seimbang.

9. Diet Ketat Yang Salah
Menurut penelitian tentang Infertility, konsumsi makan teratur berefek pada kesuburan karena menyeimbangkan kadar gula dalam darah. Kadar gula dalam darah yang rendah akan menghambat penyerapan hormon progesteron. Padahal, hormon ini bermanfaat menjaga telur yang telah dibuahi supaya tetap berada di posisi rumahnya.

Demikian pembahasannya tentang Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan wanita semoga menambah pengetahuan anda.